Nasruddin Hoja dan Hujan

Di suatu daerah di Turki, abad ke 13, terjadi kekeringan. Orang orang yg mulai khawatir dgn  paceklik panjang, kemudian menggelar shalat Istisqa untuk meminta hujan.  Di akhir shalat, para jamaah (JM) meminta Nasrudin Hoja (NJ), sebagai seorang Mullah (ulama, syekh) terkenal di masanya, untuk memimpin doa. 

JM : Wahai Mullah, sudikah engkau memimpin kami untuk berdoa agar hujan turun?
NJ : Kalian sudah benar benar yakin belum, kalau dengan doa kalian, Alloh akan menurunkan hujan?
JM: Tentu saja wahai Mullah. 
NJ : Yakin?
JM : Insya Alloh. Kami benar benar yakin doa kami akan terkabul wahai Mullah, apalagi jika engkau yang memimpin doa. 
NJ : Kalau kalian benar benar yakin begitu berdoa akan turun hujan, kenapa ngga ada yang bawa payung? 
JM: 😶😶😶😶😶😶

Anekdot tentang Nasrudin Hoja tersebut, saya rasa menyindir kita dalam hal keyakinan.
Lisan bisa dengan mudah berkata dengan lantang :  Saya yakin dengan kuasa AllohSaya yakin dengan ketetapan Alloh.  Namun pada akhirnya, perbuatan kita lah yang menjadi cerminan, seberapa dalam keyakinan itu ada dalam diri kita.

Yakin? Sudah benar benar terpatri dalam tindakan, atau cuma berhenti di lisan?


 

Comments